Gas Murah, Bahlil Ketar-ketir Negara Kehilangan Cuan

Teknogo.my.id Semoga kamu tetap berbahagia ya, Pada Edisi Ini saya akan membahas perkembangan terbaru tentang Indonesia. Informasi Terbaru Tentang Indonesia Gas Murah Bahlil Ketarketir Negara Kehilangan Cuan Yuk

Harga Gas Bumi Tertentu: Menyeimbangkan Pendapatan Negara dan Dukungan Industri

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menekankan pentingnya menjaga potensi pendapatan negara dalam program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang akan dilanjutkan pada 2025. Ia menegaskan bahwa program ini tidak boleh mengorbankan pemasukan negara.

Bahlil menilai, negara harus memperoleh pemasukan dari konversi HGBT menjadi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh). Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyebutkan adanya usulan penambahan industri penerima HGBT dari Kementerian Perdagangan.

Pemerintah telah mengorbankan potensi pendapatan negara hingga Rp 67 triliun selama 2021-2024 untuk program HGBT yang dinikmati oleh tujuh sektor industri. Kehilangan pendapatan ini berasal dari berkurangnya bagi hasil bagian negara dari produksi di hulu migas.

Oleh karena itu, Bahlil menyatakan bahwa pihaknya akan menghitung ulang nilai keekonomian HGBT yang akan diberikan kepada tujuh sektor industri saat ini, serta usulan penambahan sektor industri baru. HGBT selama 2021-2024 potensi pendapatan negara yang terkonversi menjadi HGBT itu sebesar Rp 67 triliun. Nah pengusulan tambahan itu kita lagi menghitung secara ekonominya, ungkapnya.

Dadan menyebutkan, terdapat 258 industri penerima harga gas murah dari pemerintah hingga tahun 2024. Nah sekarang kalau dari tujuh itu rasanya hampir bisa dapat dipastikan untuk dilanjutkan, ujarnya. Pihaknya masih menunggu rapat dengan Presiden RI Prabowo Subianto untuk merumuskan perjanjian jual-beli gas sektor industri penerima HGBT.

Namun, karena adanya pengusulan tambahan, Dadan mengatakan bahwa saat ini yang masih berlaku adalah 7 sektor penerima HGBT di Indonesia.